#0 – Dasar-Dasar Etika Bisnis
By : Mr. Arif
1.
Tidak berbisnis di ladang orang
tanpa izin, seperti :
-
Pegawai
PT A ikut MLM dengan menggunakan fasilitas kantor dan waktu kerja
2.
Tidak Menipu dan Berbohong
-
Bohong tipe 1 : Mengatakan sesuatu yang salah
-
Bohong
tipe 2 : Tidak mengatakan / menyembunyikan sesuatu yang benar dan penting
3.
Hindari bersaksi / testimoni
palsu
-
Penjual
obat : “Obat ini terbukti membuat saya
kuat!”. Padahal baru sekali pakai.
4.
Klien adalah sumber nafkah
kita, growing together, jangan ingin
untung besar sendiri
”Bisnis bukan hanya kompleks tapi juga ‘Moving
Target’ (sudah rumit, sering berubah-ubah).”
“Bisnis, Pengeluaran pasti, pendapatan gak
pasti artinya
jangan terlalu tinggi ekspetasi, kurangi ekspetasi tentang bisnis itu sendiri.”
#1 – Luasnya Kompetensi Pebisnis
1.
Berbisnis merupakan Kombinasi
Kerja Keras – Kerja Cerdas – Kerja
Inovatif dan Kerja Ikhlas
-
Saat
belum punya pengetahuan (pengetahuan sedikit) : Kerja Keras
-
Ketika
sudah cukup pengetahuan : Kerja Cerdas
-
Saat
tumbuh berkembang : Kerja Inovatif dan
Kerja Ikhlas
2.
Spiritualisme
Ada konsep rezeki, kebetulan, factor X “belum milik”
3.
Seni
Kompleksitas bisnis sering membuat bisnis tampak tidak logis
-
Wardah
mengalahkan para pesaingnya
-
2
peraih Nobel gagal ; “When the Genius
Fail”
#2 – Tahapan Berbisnis ( Risk Based )
1.
Pegawai
Tanpa modal awal yang besar, tiap bulan ada revenue
2.
Broker
Tidak ada resiko yang ditanggung ketika anda berada disini, karena anda
hanya sebagai jembatan antara penjual dan pembeli.
3.
Dropshipper
Resiko jika anda dibagian ini hanya ada di Transaksi , dan itu awal dimana anda harus menanggung resiko jika
anda tidak bisa bertransaksi dengan baik
4.
Konsinyasi
Disini anda belajar untuk bisa memanage barang yang anda dapat dari
konsinyasi tersebut, entah itu bagian Penyimpanan,
Kirim barang maupun Transaksi itu
sendiri.
5.
Berdagang
Disini semua resiko dihadapi kecuali Buat barang
6.
Bikin dan Dijual
Jika anda sudah mencapai tingkat ini, anda adalah seorang produsen dan
marketing itu sendiri, biasanya kalau anda sudah mencapai tingkat ini, sudah
ada team, sudah ada yang manage dibagian masing-masing.
7.
Investor
-
Perlu
memahami resiko investasi
-
Mampu
memilih bisnis yang baik dan sesuai
selera kita
-
Mampu
mengawasi bisnis tempat investasi
Jadi jika
kita lihat semakin bawah lagi angka diatas, maka akan semakin besar pula resiko
yang akan kita hadapi, namun juga akan semakin besar juga pendapatan kita.
“Tetaplah Berbisnis!
Persiapkan Dengan Baik
Berbisnis Dengan
Senang, Tenang, Tidak Perlu Memaksakan”.
Mr. Arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar